“Rivals can easily copy your improvements in quality and efficiency.
But they shouldn’t be able to copy your strategic positioning –
what distiguishes your company from all the rest.”

Michael A. Porter, 1996.

Selasa, Oktober 05, 2010

Tata Kelola TI menurut ITGI

dari thread sebelah. Tata kelola TI atau IT Governance merupakan topik yang cukup popoler saat ini dimana organisasi menyadari perlunya pengukuran kontribusu TI bagi bisnis. Menurut Peterson (2003), tata kelola TI lebih luas cakupannya dari pada manajemen TI (IT Management). Manajemen TI fokus pada penyediaan layanan dan produk TI yang efektif untuk internal organisasi dan pengelolaan operasi TI saat ini. Sedangkan, tata kelola TI fokus pada menampilkan dan mentransformasikan TI untuk memenuhi kebutuhan bisnis (internal focus) saat ini dan masa depan serta untuk memenuhi kebutuhan customer (eksternal focus). Oleh karena itu, tata kelola TI bertujuan untuk memaksimalkan potensi sumber daya yang ada, dan menghindari tumpang tindih alokasi waktu, biaya dan sumber daya manusia, serta mengurangi risiko dalam pengembangan TI sehingga menjamin investasi TI dapat memberikan hasil yang optimal.

Banyak definis mengenai tata kelola TI, namun pada postingan kali ini akan dibahas kerangka kerja menurut ITGI (IT Governance Institute), sebuah lembaga yang menjadi rujukan dalam pengembangan bidang ini. ITGI mendefinisikan tata kelola TI sebagai tanggung jawab dari dewan direksi dan manajemen eksekutif. Tata kelola TI adalah bagian tak terpisahkan dari tata kelola korporasi (corporate governance) yang terdiri dari kepemimpinan (leadership), struktur-struktur organisasi, dan proses-proses yang menjamin bahwa TI organisasi mendukung dan memperluas strategi dan tujuan organisasi (Grembergen,et.al., 2004).

Menurut ITGI (2006), tata kelola TI pada dasarnya berfokus pada dua hal yaitu bagaimana TI memberikan nilai tambah bagi bisnis dan penanganan risiko pada implementasi TI. Tujuan tata kelola TI menurut ITGI adalah mengarahkan investasi TI untuk menjamin performa TI memenuhi tujuan-tujuan berikut (Betz, 2007):

  • Kesesuaian TI dengan organisasi dan realisasi keuntungan yang dijanjikan
  • Penggunan TI memungkinkan organisasi memaksimalkan manfaat dan memperbesar peluang
  • Pertanggungjawaban dalam penggunanan sumber daya TI
  • Manajemen yang sesuai dengan risiko-risiko yang berkaitan dengan TI.

Berdasarkan “Board Briefing on IT Governance” (ITGI, 2003), tata kelola TI memperhatikan dua hal yaitu nilai tambah TI bagi bisnis dan mitigasi risiko TI. Nilai TI didorong oleh penyelarasan strategis TI dan bisnis, sedangkan mitigasi risiko didorong oleh tanggung jawab kepada organisasi. Keduanya membutuhkan dukungan dari sumberdaya yang cukup dan dapat diukur untuk menjamin bahwa hasil yang diharapkan terpenuhi. Hal ini mengarah pada lima area utama untuk tata kelola TI yang didorong oleh nilai yang diberikan kepada stakeholder (stakeholder value drivers). Dua diantara area tersebut merupakan hasil, yaitu pengiriman nilai (value delivery) dan manajemen risiko (risk management). Tiga area lainnya merupakan pendorong, yaitu keselarasan strategis (strategic alignment), manajemen sumberdaya (resource management), dan pengukuran performa (performance measurement). Hubungan kelima area ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.

itgov

Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan tata kelola TI pada suatu organisasi digerakkan oleh pemberian nilai tambah bagi stakeholder. Untuk memberikan nilai tambah ini dilakukan penyelarasan strategis dan penentuan solusi-solusi yang kolaboratif antara TI dan bisnis. Dari proses tersebut ditentukan nilai tambah TI yang kemudian dilakukan pengoptimalan pengeluaran dan pembuktian nilai tambah TI tersebut bagi bisnis. Pemberian nilai tambah ini membutuhkan manajemen resiko yang bertujuan untuk penyelamatan asset TI, pemulihan dari bencana dan keberlangsungan operasi TI. Selanjutnya dibutuhkan manajemen sumberdaya untuk mengoptimalkan pengetahuan (knowledge) dan infrastruktur TI. Keseluruhan area ini dapat dikelola dengan tepat melalui pengukuran performa dengan penelusuran penyelesaian proyek dan memonitor layanan TI.

Sumber:

  • Grembergen, W. V., De Haes, S., Guldentops, E,, “Structures, Processes, and Relational Mechanisms for IT Governance” dalam “Strategies for Information Technology Governance”, Idea Group Publishing, USA, 2004

  • Betz, Charles Y. Architecture and Patterns for IT Service Management, Resource Planning, and Governance: Making Shoes for the Cobbler’s Children, Elsevier Inc., San Fransisco, 2007.

  • Peterson, R. R., “Integration Strategies and Tactics for Information Technology Governance” dalam “Strategies for Information Technology Governance”, Idea Group Inc., 2004.

  • IT Governance Institute, “Board Briefing on IT Governance, 2nd Edition” , 2003, diakses dari http://www.itgi.org.